Perkembangan
social berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan
social. Karena pola perilaku social atau yang tidak social dibina pada masa
kanak-kanak awal atau masa pembantukan, pengalaman social awal sangat
menentukan kepriadian setelah anak menjadi orang dewasa. Perkembangan social
mengikuti suatu pola, yaitu suatu urutan perilaku social yang teratur.
Perkembangan social dimulai sejak dini pada masa kanak-kanak dengan munculnya
senyuman social. Masa kanak-kanak awal dikenal sebagai “usia pra-gang” karena
pada masa ini anak belajar menyesuaikan diri dengan kelompok teman sebaya dan mengenbangkan
pola perilaku yang sesuai dengan harapan social. Pada waktu mulai sekolah, anak
memasuki “usia gang” yaitu usia yang pada saat itu kesadaran social berkembang
pesat. Banyak pola perilaku yang berkembang selama masa pra-gang dipakai
sebagai landasan bagi pola yang berkembang selama usia gang. Meskipun demikian,
sebagian dari pola tersebut, baik yang social seperti sikap sportif, tanggung
jawab, dan kerja sama, maupun yang tidak social seperti prasangka, diskriminasi, dan antagonism jenis
kelamin diperkuat oleh tekanan kelompok teman sebaya. Pada masa puber merupakan
masa berkembangnya pola perilaku tidak social dan anti social. Banyak bahaya
dalam proses menuju perkembangan social yang umumnya dapat dikendalikan jika
diketahui pada saat yang tepat dan jika dilakukan langkah perbaikan untuk
menguranginya sebelum menjadi kebiasaan dan menimbulkan reputasi yang tidak
baik. Diantara bahaya yang kurang serius dalam perkembangan social adalah
keterlantaran social, terlalu banyak partisipasi social, ketergantungan yang
berlebihan, penyesuaian diri yang berlebihan, dan tidak menyesuaikan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar